Teknik sinematografi dasar untuk pemula. Memahami konsep
panning, tilt, tracking, bird eye & lain lain untuk menghasilkan
bidikan sinematik yang lebih baik.
Halo teman teman bikinkonten, mau merekam video musik kamu sendiri
atau iseng iseng membuat film layar lebar sendiri? Bisa ! namun ada
beberapa hal yang perlu kamu ketahui selain talent dan peralatan yang
akan kamu gunakan. Untuk benar-benar menjadi seorang videografer, kamu
juga memerlukan pengetahuan tehnis.
Videografi adalah semua hal tentang seni bercerita visual. Selain
mengoperasikan kamera dengan terampil dan mengatur pencahayaan untuk
setiap adegan, seorang videographer perlu juga juga mengarahkan apa yang
dilihat pemirsa dan bagaimana gambar disajikan kepada mereka – dengan
memilih teknik pengambilan gambar akan memudahkan pemirsa untuk memahami
pesan dari visual hasil karya kamu.
Di bawah ini tim bikinkonten memaparkan beberapa teknik sinematografi
yang palingsering digunakan, dalam membantu menentukan perasaan audiens
dan bagaimana mereka akan menafsirkan adegan yang kamu buat,
Artikel ini akan membantu para teman teman yang serius mendalami ilmu
videografi dan menciptakan karaya film dan video yang menarik.

12 Tipe shoot Dasar
Ayo ambil kamera dan mulai mencoba membuat beberapa variasi shot
sebagai teknik sinematografi dasar tehnik ini sangat mudah dan familier
dan pastinya akan membantu membuat video kamu terlihat lebih
profesional. Kami juga akan menjelaskan bagaimana shot kamu dapat
membuat rekaman untuk mendukung narasi yang indah, jelas, dan kohesif.
1. Extreme long shot
Extreme Long shoot adalah tipe shoot yang menangkap
area yang sangat luas untuk menunjukkan skala subjek dalam kaitannya
dengan lingkungan mereka, seperti burung kecil di hutan. Ini biasanya
digunakan sebagai shoot ketika mengubah dari satu area besar atau kota
ke scene yang lain.
2. Bird’s eye shot
Sama seperti extreme long shot, bird’s eye shot menunjukkan
skala yang luas tetapi dari sudut yang jauh lebih tinggi, ke titik di
mana tanah akan menunjukkan bentuk dan garis abstrak keluar dari jalan,
bangunan, dan pohon. Ini juga biasanya digunakan sebagai bidikan untuk
pengenalan karakter, shot pembuka dan transisi adegan.
3. Long shot
long shot, full shot, atau wide shot adalah tipe
shot yang lebih dekat dimana pemirsa dapat melihat dengan jelas apa yang
sedang terjadi, tetapi masih belum cukup dekat untuk benar-benar
terlibat secara emosional dalam adegan tersebut.
Subjek juga lebih dekat ke kamera tetapi cukup jauh untuk melihat
seluruh tubuh mereka. Ini dapat digunakan untuk membuat pemirsa merasa
seperti pengamat biasa, seperti ketika aktor utama ditampilkan berjalan
beriringan saat menyeberang jalan.
Untuk menambahkan unsur dramati , bergerak sedikit lebih dekat untuk
tembakan panjang menengah sampai subjek Anda ditampilkan dari lutut ke
atas. Ini memungkinkan fokus yang lebih baik pada grup yang terdiri dari
2 hingga 3 orang secara bersamaan.
4. Medium Shot
Shot medium adalah tipe shot yang memungkinkan pemirsa melihat lebih
dekat, lebih informatif. frame biasanya menampilkan seseorang dari
pinggang ke atas, dan biasnya digunakan untuk adegan dialog dan
wawancara.
camera juga dapat bergerak sedikit s leboh dekat untuk menunjukkan ekspresi dan emosi aktor yang lebih baik.
5. Close up shot
close up shot adalah shot yang menampilkan seluruh
kepala hingga dagu atau leher, shot ini . Dengan lebih fokus pada wajah ,
videographer dapat membuat dampak dengan ekspresi wajah karakter,
sehiengga memungkinkan pemirsa merasa lebih terlibat dan memahami emosi
dari karakter subjek yang di shotting
6. Extreme close up shot
Extreme Close up dapat digunakan untuk meningkatkan
intensitas emosional suatu adegan. kamu dapat melakukan ini dengan
memperbesar wajah karakter, terkadang hanya pada mata, atau bahkan
tangan. Ini berfungsi dengan baik untuk objek, seperti detak jam
tanganatau sapuan kuas. Meskipun tipe shoot ini kurang memiliki konteks,
tipe shot ini juga bagus untuk mengatur suasana hati atau menambahkan
drama dan keintiman.
7. Dutch angle shot
dutch angle shot di buat dengan memutar secara
vertikal (seperti orang dan bangunan) dimiringkan sehingga cakrawala
tidak lagi sejajar dengan bagian bawah frame. tipe shoot ini biasa di
gunakan dalam pembuatan film naratif, biasanya untuk menggambarkan
ketidaknyamanan dan disorientasi. kamu dapat menggunakan tipe shot ini
untuk menunjukkan keadaan emosi atau mental karakter yang tidak stabil,
atau menambahkan perasaan meresahkan ke adegan tertentu.
8. Over-the-shoulder shot
Seperti namanya, shot over-the-shoulder adalah shot
yang menunjukkan bahu dan kepala tokoh dalam adegan dalam shoot, objek,
dan latar belakang ini adalah salah satu teknik sinematografi yang
paling sering untuk digunakan dalam pembuatan film naratif karena tidak
hanya menambah kedalaman yang sangat dibutuhkan untuk sebuah shot tetapi
juga membantu membuat adegan percakapan tampak sealami mungkin bagi
penonton.
9. Tilt shot
Tilt shot yaitu shot dengan gerakan camera yang
perlahan lahan bergerak dari atas ke bawah atau sebaliknya, shot ini
sangat baik di gunakan untuk memberikan effek dramatis pada video yang
kita buat, namun mseti di ingat bahwa pergerakan harus dilakukan dengan
sangat smooth dan memiliki motivasi.
10. Panning shot
Panning adalah gerakan kamera ke kiri dan kanan pada tumpu atau
posisi yang sama,secara horizontal shot ini dapat digunakan untuk
menunjukkan lingkungan, setap melakukan panning harus secara halus dan
akurat (pastikan untuk menggunakan tripod, stabilizer gimbal atau
sesuatu yang serupa), terutama ketika titik akhir dimana pergerakan
kamera harus berhenti. Ingat, gerakan camera seperti ini harus
dilaksanakan dengan baik agar terlihat sangat alami dan tidak
mengalihkan perhatian penonton dari cerita.
11. Zoom shot
Zoom secara teknis bukan gerakan kamera. Zooming berarti mengubah
panjang fokus lensa untuk memberikan ilusi bergerak lebih dekat ke atau
lebih jauh dari aksi.
Zooming adalah fitur yang mudah digunakan tetapi sulit untuk
mendapatkan hasil yang benar benar maksimal dari kebanyakan kamera.
Fitur ini bisa dibilang yang Fitur yang paling sering disalahgunakan
dari semua fungsi kamera.
Efeknya tidak persis sama. Zooming secara efektif memperbesar bagian
gambar, sementara menggerakkan kamera menciptakan perbedaan dalam
perspektif – objek latar belakang tampak berubah dalam kaitannya dengan
objek latar depan. Ini terkadang digunakan untuk efek kreatif pada dolly zoom.
12. Crane shot
Crane Shot yang dilakukan dimana kamera ditempatkan pada crane atau
jib dan dipindahkan ke atas atau ke bawah. tipe shoot semacam ini sering
di jumpain pada video video video music dan sering digunakan untuk
menyoroti kesepian karakter atau di akhir film, kamera menjauh seolah
mengucapkan selamat tinggal.
Sumber: bikinkonten.com
No comments:
Post a Comment