Monday, July 1, 2019

12 Tipe Shot dan Gerakan Camera untuk membuat video lebih Sinematik

Teknik sinematografi dasar untuk pemula. Memahami konsep panning, tilt, tracking, bird eye & lain lain untuk menghasilkan bidikan sinematik yang lebih baik.
Halo teman teman bikinkonten, mau merekam video musik kamu sendiri atau iseng iseng membuat film layar lebar sendiri? Bisa ! namun ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui selain talent dan peralatan yang akan kamu gunakan. Untuk benar-benar menjadi seorang videografer, kamu juga memerlukan pengetahuan tehnis.
Videografi adalah semua hal tentang seni bercerita visual. Selain mengoperasikan kamera dengan terampil dan mengatur pencahayaan untuk setiap adegan, seorang videographer perlu juga juga mengarahkan apa yang dilihat pemirsa dan bagaimana gambar disajikan kepada mereka – dengan memilih teknik pengambilan gambar akan memudahkan pemirsa untuk memahami pesan dari visual hasil karya kamu.
Di bawah ini tim bikinkonten memaparkan beberapa teknik sinematografi yang palingsering digunakan, dalam membantu menentukan perasaan audiens dan bagaimana mereka akan menafsirkan adegan yang kamu buat,
Artikel ini akan membantu para teman teman yang serius mendalami ilmu videografi dan menciptakan karaya film dan video yang menarik.

12 Tipe shoot Dasar

Ayo ambil kamera dan mulai mencoba membuat beberapa variasi shot sebagai teknik sinematografi dasar tehnik ini sangat mudah dan familier dan pastinya akan membantu membuat video kamu terlihat lebih profesional. Kami juga akan menjelaskan bagaimana shot kamu dapat membuat rekaman untuk mendukung narasi yang indah, jelas, dan kohesif.

1. Extreme long shot

 
Extreme Long shoot adalah tipe shoot yang menangkap area yang sangat luas untuk menunjukkan skala subjek dalam kaitannya dengan lingkungan mereka, seperti burung kecil di hutan. Ini biasanya digunakan sebagai shoot ketika mengubah dari satu area besar atau kota ke scene yang lain.

2. Bird’s eye shot



Sama seperti extreme long shot, bird’s eye shot menunjukkan skala yang luas tetapi dari sudut yang jauh lebih tinggi, ke titik di mana tanah akan menunjukkan bentuk dan garis abstrak keluar dari jalan, bangunan, dan pohon. Ini juga biasanya digunakan sebagai bidikan untuk pengenalan karakter, shot pembuka dan transisi adegan.

3. Long shot

 
long shot, full shot, atau wide shot adalah tipe shot yang lebih dekat dimana pemirsa dapat melihat dengan jelas apa yang sedang terjadi, tetapi masih belum cukup dekat untuk benar-benar terlibat secara emosional dalam adegan tersebut.
Subjek juga lebih dekat ke kamera tetapi cukup jauh untuk melihat seluruh tubuh mereka. Ini dapat digunakan untuk membuat pemirsa merasa seperti pengamat biasa, seperti ketika aktor utama ditampilkan berjalan beriringan saat menyeberang jalan.
Untuk menambahkan unsur dramati , bergerak sedikit lebih dekat untuk tembakan panjang menengah sampai subjek Anda ditampilkan dari lutut ke atas. Ini memungkinkan fokus yang lebih baik pada grup yang terdiri dari 2 hingga 3 orang secara bersamaan.

4. Medium Shot

Shot medium adalah tipe shot yang memungkinkan pemirsa melihat lebih dekat, lebih informatif. frame biasanya menampilkan seseorang dari pinggang ke atas, dan biasnya digunakan untuk adegan dialog dan wawancara.
camera juga dapat bergerak sedikit s leboh dekat untuk menunjukkan ekspresi dan emosi aktor yang lebih baik.

5. Close up shot

close up shot adalah shot yang menampilkan seluruh kepala hingga dagu atau leher, shot ini . Dengan lebih fokus pada wajah , videographer dapat membuat dampak dengan ekspresi wajah karakter, sehiengga memungkinkan pemirsa merasa lebih terlibat dan memahami emosi dari karakter subjek yang di shotting

6. Extreme close up shot

 
Extreme Close up dapat digunakan untuk meningkatkan intensitas emosional suatu adegan. kamu dapat melakukan ini dengan memperbesar wajah karakter, terkadang hanya pada mata, atau bahkan tangan. Ini berfungsi dengan baik untuk objek, seperti detak jam tanganatau sapuan kuas. Meskipun tipe shoot ini kurang memiliki konteks, tipe shot ini juga bagus untuk mengatur suasana hati atau menambahkan drama dan keintiman.

7. Dutch angle shot

 
dutch angle shot di buat dengan memutar secara vertikal (seperti orang dan bangunan) dimiringkan sehingga cakrawala tidak lagi sejajar dengan bagian bawah frame. tipe shoot ini biasa di gunakan dalam pembuatan film naratif, biasanya untuk menggambarkan ketidaknyamanan dan disorientasi. kamu dapat menggunakan tipe shot ini untuk menunjukkan keadaan emosi atau mental karakter yang tidak stabil, atau menambahkan perasaan meresahkan ke adegan tertentu.

8. Over-the-shoulder shot


Seperti namanya, shot over-the-shoulder adalah shot yang menunjukkan bahu dan kepala tokoh dalam adegan dalam shoot, objek, dan latar belakang ini adalah salah satu teknik sinematografi yang paling sering untuk digunakan dalam pembuatan film naratif karena tidak hanya menambah kedalaman yang sangat dibutuhkan untuk sebuah shot tetapi juga membantu membuat adegan percakapan tampak sealami mungkin bagi penonton.

9. Tilt shot

 
Tilt shot yaitu shot dengan gerakan camera yang perlahan lahan bergerak dari atas ke bawah atau sebaliknya, shot ini sangat baik di gunakan untuk memberikan effek dramatis pada video yang kita buat, namun mseti di ingat bahwa pergerakan harus dilakukan dengan sangat smooth dan memiliki motivasi.

10. Panning shot


Panning adalah gerakan kamera ke kiri dan kanan pada tumpu atau posisi yang sama,secara horizontal shot ini dapat digunakan untuk menunjukkan lingkungan, setap melakukan panning harus secara halus dan akurat (pastikan untuk menggunakan tripod, stabilizer gimbal atau sesuatu yang serupa), terutama ketika titik akhir dimana pergerakan kamera harus berhenti. Ingat, gerakan camera seperti ini harus dilaksanakan dengan baik agar terlihat sangat alami dan tidak mengalihkan perhatian penonton dari cerita.

11. Zoom shot


Zoom secara teknis bukan gerakan kamera. Zooming berarti mengubah panjang fokus lensa untuk memberikan ilusi bergerak lebih dekat ke atau lebih jauh dari aksi.
Zooming adalah fitur yang mudah digunakan tetapi sulit untuk mendapatkan hasil yang benar benar maksimal dari kebanyakan kamera. Fitur ini bisa dibilang yang Fitur yang paling sering disalahgunakan dari semua fungsi kamera. 


Efeknya tidak persis sama. Zooming secara efektif memperbesar bagian gambar, sementara menggerakkan kamera menciptakan perbedaan dalam perspektif – objek latar belakang tampak berubah dalam kaitannya dengan objek latar depan. Ini terkadang digunakan untuk efek kreatif pada dolly zoom.

12. Crane shot


Crane Shot yang dilakukan dimana kamera ditempatkan pada crane atau jib dan dipindahkan ke atas atau ke bawah. tipe shoot semacam ini sering di jumpain pada video video video music dan sering digunakan untuk menyoroti kesepian karakter atau di akhir film, kamera menjauh seolah mengucapkan selamat tinggal.

Sumber: bikinkonten.com

No comments:

Post a Comment

7 Tips on Editing Your Travel Videos to Share

7 Tips on Editing Your Travel Videos to Share Posted on July 19, 2019 by Berlin Kycer     Creating a travel video is a great wa...